Tapi tidak sedikit juga yang merasakan bahwa dari presiden setelahnya, Soeharto ternyata tetap lebih baik. Sandang pangan murah, aman dan damai jauh dari huru hara menjadi alasan mereka merindukan sosok pemimpin seperti Soeharto.
Namun bagi trah cendana, Soeharto tidak saja ayah yang bijak dan kaya petuah. Soeharto adalah sosok yang dekat dengan rakyatnya. Tak heran cendana berusaha kembali menghidupkan Soeharto dengan cara-cara yang dekat pula dengan rakyatnya.
Selasa 26 Juni tahun 2012 lalu, di Dusun Pucanganom, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Bantul, DIY, Ketua Bidang Petani dan Nelayan DPP Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau akrab dikenal Titiek Soeharto menggelar panen perdana varietas padi baru. Varietas padi unggulan tersebut diberi nama HMS.
"HMS itu singkatan Haji Muhammad Soeharto, atau Hidup Makmur Sejahtera," ujar Titiek Soeharto saat panen perdana," ujar Titiek Soeharto kala itu.
Menurut Titiek, penamaan varietas padi HMS dimaksudkan untuk meneruskan cita-cita Soeharto supaya petani Hidup Makmur dan Sejahtera. "Dan salah satunya adalah membuat varietas padi unggulan," terangnya.
Menurut Titiek, padi HMS merupakan hasil pengembangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Padi varietas baru tersebut baru diujicobakan pada lahan seluas 12 Ha.
Target awal, perhektare sawah mampu menghasilkan 12 hingga 14 ton padi HMS. Namun target panen hari ini ternyata jauh terlampaui, karena varietas baru ini mampu menghasilkan hingga 25 ton padi perhektare.
Menurut Ketua Kelompok Tani Pucanganom, Slamet varietas padi HMS ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki varietas lainnya.
"Buliran gabah pertangkai yang biasanya hanya sekitar 200-300 bulir, namun untuk padi HMS ini sampai 400 bulir padi lebih," kata Slamet.
Padi HMS tergolong jenis padi jawa. Padi ini memiliki umur panen sekitar 90 hari. "Keunggulannya memang pada produktifitasnya," imbuh Slamet.
Dalam situsnya, http://titieksoeharto.com, Ketua DPP Golkar ini bahkan tak segan mengusung jargon 'Melanjutkan Perjuangan HM Soeharto mewujudkan Indonesia Tinggal Landas'.
"Kesempatan pengabdian melalui Partai Golkar merupakan fasilitas untuk melanjutkan perjuangan ayahanda saya, HM Soeharto, mewujudkan agenda tinggal landas. Sebuah bangsa mandiri, berdaulat secara teritori, ekonomi, hukum, hankam dan sosial budaya yang ditopang oleh usaha pertanian yang kuat dan industri yang tangguh," ujar Titiek.
Menurut pembina yayasan Supersemar ini, upaya mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh bisa dilakukan melalui konsep trilogi pembangunan, yaitu terciptanya stabilitas yang mantap, pembangunan di segala bidang, dan pemerataan pembangunan bagi seluruh rakyat. Tanpa stabilitas, pembangunan mustahil diwujudkan untuk dapat secara cepat berkompetisi dengan dinamika global yang semakin kompetitif.
"Begitu pula dengan pembangunan, bukan sekedar ditandai oleh pergerakan ekonomi, tapi juga harus berorientasi pada kedaulatan ekonomi. Pembangunan dan hasil-hasilnya juga harus bisa di akses dan dinikmati secara merata bagi seluruh lapisan masyarakat dan wilayah NKRI," ujarnya.
Posted by : www.bola125.com
0 comments:
Post a Comment