Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembangunan rusunawa ini untuk mempersiapkan relokasi warga yang terdampak penertiban karena normalisasi Sungai Ciliwung. Dia memperkirakan puluhan ribu unit rusun selesai pada Oktober 2017.
"Tahun depan kami sediakan Rp 8 triliun untuk membangun 50 ribu unit rusun. Tahun ini, kita sudah mulai bangun 20 ribu unit," kata Ahok, sapaan Basuki, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Anggrek, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (19/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengklaim, warga sudah siap angkat kaki dari tempat tinggalnya asalkan ada kepastian hunian. Namun, tidak semua warga karena sebagian tetap menolak dan mereka yang ogah pindah itu bukan orang asli melainkan hanya penyewa rumah di bantaran sungai.
"Masalahnya ada (warga) KTP Jakarta yang dia nyewa. Kalau yang itu, kita minta dia sewa di luar (bantaran sungai) dulu. Nanti 2018 dia masuk (rusun), karena target kami sebelum 2018 (normalisasi) Sungai Ciliwung selesai," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, 50 ribu warga yang rencananya akan ditertibkan, untuk melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Proyek normalisasi baru selesai 47,5 persen pada Mei ini padahal sudah berjalan sejak tiga tahun lalu.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Teuku Iskandar memperkirakan, butuh waktu dua tahun lagi untuk menyelesaikan normalisasi sungai. Target disesuaikan dengan ketersediaan rumah susun sederhana sewa.
Dalam waktu dekat, permukiman liar di kawasan Bukit Duri, akan ditertibkan. Sedikitnya, 460 jiwa akan direlokasi.
Posted by : www.bola125.com
0 comments:
Post a Comment