Bandar Bola Onlinewww.bola125.net - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah dikritik oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya,terkait pendapatnya tentang lawan politik yang bersifat pribadi.Kepada Sandiaga Ahok meminta agar tidak usah banyak bicara karena belum pernah bekerja di pemerintahan.
Dan kepada Yusril Ahok mengatakan bahwa pakar hukum tata negara tersebut merupakan pengacara dari seseorang yang sudah dianggap salah.Yunarto mengakui kinerja Ahok selama ini low context,reaktif dan konfliktual gaya tersebut terlihat dari beberapa persoalan dengan DPRD DKI Jakarta dan lainnya.
"Saya harus kritis kepada seseorang incumbent,dan mempunyai tingkat elektabilitas yang tinggi bukan karena komunikasi,akan tetapi kinerjanya," tutur Yunarto pada saat dihubungi di Jakarta,pada hari Jumat (16/9/2016).Pada saat ini,tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok diakui cukup tinggi dan sudah mencapai 70 persen.Akan tetapi,elektabilitas Ahok masih cenderung bersifat statis.
Elektabilitas Ahok berkisar sekitar 40 persen sampai dengan 50 persen.Menurut Yunarto ada beberapa penyebab tidak ada linearnya antara elektabilitas Ahok dengan tingkat kerja.Selain politik juga karena argumentasi terhadap lawan politik Ahok.
"Sering kali jadi bumerang untuk Ahok.Yang perlu diketahui adalah kelemahan Ahok sering kali menjadi tempramen terhadap lawan politik," tutur Yunarto.Kalau Ahok diam dan tetap bekerja sesuai kepuasan publik,komposisinya sudah pas.Tetapi karena sikap Ahok yang semakin memberikan pendapat tentang latar belakang pribadai lawan politiknya dinilai membuat Ahok menjadi calon gubernur yang biasa bukan petahan.
Maka dari itu,Yunarto menyarankan,agar gaya komunikasi Ahok sejalan dengan kinerjanya.Ahok diminta untuk fokus dengan pola pikir selama ini."Fokus bicara pekerjaan,bukan sepak terjang lawan.Itu semua tidak akan menambah prestasi incumbent," tutur Yunarto.
0 comments:
Post a Comment