Bandar Bola Online - Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Priharsa Nugraha menjelaskan bahwa KPK belum melakukan penyelidikan kepada mangkraknya 34 proyek pembangkit listrik.Proyek yang masih mangkrak sejak tujuh sampai delapan tahun ini.
KPK mendapatkan laporan bahwa mangkraknya proyek listrik dari masyarakat sebelum Jokowi mengancam akan melaporkan tersebut kepada KPK."Ada informasi yang dilaporkan oleh masyarakat,akan tetapi ada beberapa yang berkaitan dengan pembangkit tenaga listrik," tutur Priharsa digedung KPK,pada hari Rabu (9/11/2016).
Priharsa mengatakan bahwa sejak tahun lalu,KPK telah melakaukan upaya perbaikan dalam rangka penyelamatan sumber daya energi."Yang menyebabkan beberapa target yang menyangkut energi tidak tergolong sesuai dengan rencana," tutur Priharsa.
KPK pada saat ini sedang menunggu hasil audit dari Badan pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengetahui dugaan tindak pidana korupsi dalam mangkraknya 34 proyek pembangkit listrik.Proses audit BPKP pada saat ini sedangn berjalan dan belum mendapatkan kesimpulan adanya tindak korupsi.
Semakin banyak informasi yang dilaporkan ke KPK,maka akan semakin memeprmudah KPK dalam menindak lanjuti adanya dugaan tindak pidana korupsi di dalamnya."Dalam 34 ini tidak bisa langsung dilakukan tindakan secara bersamaan .harus satu persatu diteliti dengan cermat," tutur Priharsa.
Presiden Jokowi seblemnya sudah memberikan ultimatum akan melaporkan ke-34 proyek pembangkit listrik yang sudah mangkrak pada KPK.Hal itu disampaikan oleh Jokowi pada saat pembukaan rapat terkait adanya proyek listrik 35.000 megawatt di Kantor Presiden,Kompleks Istana Kepresidenan,Jakarta,pada hari Selasa (1/11/2016).
Jokowi meminta agar BPKP menyelesaikan audit dan segera melaporkan kepadanya."Tolong nanti beritahukan kepada saya totalnya ada berapa karena ini sudah menyangkut angka triliunan dan ini tidak boleh dibiarkan terus menerus," tutur Jokowi.
0 comments:
Post a Comment