Kepolisian Jerman menyatakan, sejauh ini belum ada tanda-tanda keterkaitan pelaku dengan kelompok teroris. Insiden ini terjadi menyusul serangkaian serangan terhadap warga sipil di Jerman sejak 18 Juli lalu, yang telah menewaskan 10 orang. Kelompok radikal ISIS telah mengklaim dua dari empat serangan tersebut.
Dikatakan Kepolisian Berlin, seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (27/7/2016), sang dokter mengalami luka-luka parah dalam serangan di rumah sakit Universitas Charite pada Selasa, 26 Juli waktu setempat itu, dan meninggal tak lama kemudian.
Kepolisian menyatakan, situasi di rumah sakit yang berada di distrik Steglitz, Berlin itu saat ini telah terkendali. Para penyidik telah berada di lokasi kejadian untuk menyelidiki latar belakangan kejahatan ini.
"Saat ini tak ada bahaya," demikian pernyataan kepolisian Berlin lewat akun Twitter.
Dikatakan Winfrid Wenzel, juru bicara kepolisian Berlin, pembunuhan itu terjadi di area operasi di klinik rawat jalan. Saat kejadian, sang dokter tengah menangani seorang pasien pria.
"Di tengah konsultasi, pasien tersebut mengeluarkan senjata api dan melepaskan beberapa tembakan ke dokter tersebut. Penyerang kemudian langsung mengarahkan senjata ke dirinya sendiri dan tewas akibat tembakan-tembakan," tutur Wenzel kepada TV Reuters.
Wenzel mengatakan, kepolisian belum mendapat informasi mengenai latar belakang tersangka, maupun identitas detail ataupun motivasinya.
"Kami tidak punya indikasi apapun bahwa kejahatan ini dimotivasi oleh ekstremisme atau Islamis," tandas Wenzel.
Posted By - www.bola125.net www.lazadapoker.net
0 comments:
Post a Comment