Kelompok itu kembali memenggal seorang sanderanya asalKanada pada Senin (13/6/2016), lantaran uang tebusan tak kunjung diberikan.
Robert Hall, sandera terakhir asal Kanada yang ditahan kelompok militan yang bersarang di Filipina itu, dipenggal di Pulau Jolo,Filipina.
Menurut juru bicara kelompok Abu Sayyaf, Abu Raami, aksi itu dilakukan juga untuk mempermalukan presiden baru berjuluk 'Trump dari Timur' itu.
"Ini untuk presiden baru Duterte. Ini kami lakukan supaya Anda tahu apa yang bisa kami lakukan pada orang Kanada itu," kata Raami.
Namun, ia kemudian mengatakan bahwa Hall dieksekusi karena uang tebusan untuk ganti nyawa Hall tak kunjung diberikan.
Tenggat waktu pembayaran tebusan sebesar Rp 85,8 miliar untuk Hall memang jatuh tempo pada Senin itu, tepatnya pada pukul 15.00 waktu setempat.Pemenggalan Hall berselang dua bulan sejak pemenggalan sandera asal Kanada lainnya, John Ridsdel, pada April.
Hall dan Ridsdel telah menjadi sandera Abu Sayyaf sejak September 2015, saat tengah berlibur di sebuah resort wisata di Pulau Samal, Filipina.
Turut diculik pula pemilik resort yang merupakan warga Norwegia, Kjartan Sekkingstad, dan kekasih Hall yang merupakan warga Filipina, Marites Flor.
Pemenggalan itu mendapat kecaman keras dari Presiden FilipinaBenigno Aquino, yang menekankan pemerintah akan terus melawan kelompok itu. (Star Online/CTV News).
Posted by : www.bola125.net www.lazadapoker.net








0 comments:
Post a Comment